Record Detail
Advanced SearchText
Makna 'Body Shaming' dalam Film Imperfect Karya Ernest Prakasa: Analisis Semiotika Model Christian Metz
Saat ini di negara Indonesia mulai mempunyai standar kecantikan untuk perempuan, yaitu tubuh yang ideal cenderung kecil, berkulit cerah, dan glowing. Dengan memiliki sebuah standar kecantikan, maka akan terfokus pada standar kecantikan tersebut, dan dapat menimbulkan sebuah body shaming terhadap diri sendiri maupun orang lain. Penelitian berjudul Makna 'Body Shaming' dalam Film Imperfect Karya Ernest Prakasa: Analisis Semiotika Model Christian Metz bertujuan untuk meneliti isu body shaming. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori semiotika Christian Metz melalui The Large Syntagmatic Category. Hasil penelitian ini menemukan 18 scene yang terdapat makna tanda-tanda body shaming dan menunjukkan dari 18 scene yang diteliti terdapat 6 dari 8 tipe sintagmatik The Large Syntagmatic Category, yaitu autonomous shot (shot otonom), parallel syntagma (sintagma paralel), bracket syntagma (sintagma kurung), alternate syntagma (sintagma alternatif), descriptive syntagma (sintagma deskriptif), dan scene (adegan). Makna tanda-tanda body shaming yang ditemukan dalam film Imperfect karya Ernest Prakasa yaitu berupa body shaming verbal maupun non-verbal yang dilontarkan oleh orang lain maupun diri sendiri, baik secara langsung maupun di zaman sekarang bisa melalui sebuah media sosial yang dapat mengakibatkan hilangnya rasa percaya diri.
Kata Kunci: film, Imperfect, body shaming, semiotika, Christian Metz
Availability
S100994SP | S1.MC.048.21 | Hanya Tersedia Softcopy. | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
S1.MC.048.21
|
Publisher | LSPR : Jakarta., 2021 |
Collation |
-
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
NONE
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available